resep menggapai ridho illahi dan cita cita yang hakiki.

Read Muqaddimah

Read Muqaddimah
semua akan berlaku timbal balik pada diri kita yang selalu belajar dan terus bergerak melakukan suatu perubahan yang mendatangkan kebahagiaan hakiki di dunia dan akhirat, hingga puncaknya mendapatkan ridhonya Allah BIMSILLAH AMDULILLAH ALLHUAKBAR

Rabu, 08 Maret 2023

Menyikapi Pencaci Yang Tidak Senang

By on Maret 08, 2023
Mencaci orang lain itu adalah 
suatu perbuatan yang sering dilakukan
oleh orang-orang tak berakhlak, apalagi mereka yang saling mengejek satu sama lain. 

Ini menandakan dua orang manusia yang memelihara kedunguannya masing-masing, kalau kata guru saya;

“Bodoh kok dipelihara..?!.”

Ada pepatah Arab:
"Likulli syai'un maziyyatun wa naqsun"

setiap sesuatu itu ada kelebihan dan ada kekurangan. 
Masing-masing orang punya
kelebihan dan kekurangan yang berbeda, teman yang lemah diejek, fisik diejek, kalau berubah gimana? Anak muda sekarang kalau mengejek, ejekanya itu bukan main bahkan sampai keluar kata-kata hewan haram dari mulutnya. Setiap kali mengejek seseorang dengan panggilan yang buruk seperti binatang haram, Sebenarnya dialah yang binatang haram itu. Sebaliknya kalau ia memanggil dengan panggilan yang baik, seperti “Prof ” atau “Syekh” maka secara tidak langsung ia
sedang mendoakan dirinya kelak menjadi syekh, profesor dan lain sebagainya. 

Ada pertanyaan, “Mau atau tidak, kalau diejek sama orang lain?”Pasti jawabannya "tidak" "Sakit hati dibuatnya" atau "enggaklah harga diri ni", karena hasil reviuw yang ditanyakan kepada sebagian person merata jawabannya tidak. Kalaulah ada orang yang berkata, "Saya tidak mau diejek, pantang kalau diejek.”Sekarang coba kita berfikir kritis sejenak. Sekarang kita tidak mau diejek sama para manusia, pantang kita diejek. 

Lah... Tuhan kita saja, Allah diejek,
Malaikat kita saja, Malaikat Jibril diejek, Rasul kita saja, Nabi Muhammad diejek. Habib kita saja, Habib Rizieq diejek, Ustaz kita saja, Ustadz Abdul Somad diejek. 

Sedangkan kita pantang diejek 
emang kita siapa?

Bukan Tuhan yang bisa
mengatur alam semesta,
bukan malaikat yang tidak lepas zikirannya setiap detik, 
bukan rasul yang bisa mengubah dunia menjadi bercahaya,
bukan Habib yang mengorbankan jiwa dan raganya untuk agama, 
bukan Ustadz yang punya ilmu yang begitu luas.

Tidak mau diejek, aneh... 
Coba aktifkan logika kita cuma sekadar ejekan, seketika mental berubah jadi mental kerupuk kena air langsung melempem.

Memang sulit mengendalikan diri jikalau sudah terlampau sangat, tapi usahakanlah untuk tetap sabar dan istiqomah dalam menghadapinya karena orang sabar itu pasti bersama dengan Allah.

Allah ta'ala berfirman, “Sesungguhnya Allah bersama dengan orang-orang yang sabar.”

Ubah pola pikir kita ikhwan dan akhwat biarkan saja mereka bermain dengan lidah tajamnya nanti mereka akan capek sendiri. 

Fokus pada masa depan, biarkan apa yang mereka bilang. jangan sampai tekadmu menghilang masa depanmu masih panjang, garis akhir yang dipandang.



0 Comments:

Posting Komentar